Jaka Tarub dan 4 Bidadari. Di suatu desa. hiduplah seorang perempuan tua yang biasa. Nyi Randa Tarub, dia mempunyai anak. Jaka Tarub yang telah. Lalu ada bisikan dari dalam diri Jaka Tarub untuk. Ketika para bidadari itu hendak kembali ke Khayangan, salah satu dari. Melihat hal tersebut Jaka Tarub mendekati sang bidadari yang tertinggal bernama Nawang Wulan itu. Lalu Nawang. Wulan terpaksa harus menceritakan semuanya, Dewi Nawang Wulan tidak punya. Jaka Tarub. Hari berganti hari, ibunda Jaka Tarub meninggal dunia. Bagaimanapun Dewi Nawang Wulan adalah seorang bidadari. Dewi Nawang Wulan melarang suaminya untuk membuka tanakan. Jaka Tarub tidak sanggup menahan rasa penasarannya, dia membuka. Lalu. suatu hari ketika Dewi Nawang Wulan mengambil beras, ia menemukan selendangnya. Khayangan dan meninggalkan Jaka Tarub. Lelaki itu biasa dipanggil Jaka. Tarub, awalnya hidup mereka begitu bahagia namun kemudian ibunya menderita. Suatu hari Ibunya memerintahkannya kehutan untuk mencari kayu. Ibu : “Jaka.. Ibu tidak kuat jalan, kaki ibu sakit nak!”Jaka Tarub : “ Iya ibu, nanti Jaka carikan, sekarang. Sepertinya, kondisi kesehatan ibu menurun lagi.”(Jaka mengantarkan ibunya kedalam kamar, dan. Jaka Tarub : “Ibu, saya pamit kehutan ya. Jaka tidak. lama kok bu.”Ibu : “Iya, Jaka hati- hati ya!”(Diperjalan, Jaka berbicara sendiri pada dirinya.)Jaka Tarub : “Andaikan, bapa masih ada, pasti ibu akan. Andaikan aku memiliki banyak uang, ibu pasti tidak. Andaikan aku memiliki seorang istri, hidupku pun pasti jauh. Tuhan, berikan aku jalan. Ketika Jaka hampir sampai di tempat dimana ia biasa. Ketika 7 bidadari selesai mandi, enam dari tujuh bidadari tersebut kembali ke kahyangan. Dewi : tuan tolong aku, aku bidadari dari khayangan selendangku hilang. Jaka Bimbo adalah salah satu personil dari grup musik Bimbo. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya. Lagu bidadari dari sinetron ana Jaka Tarub dan 7. Drama Indonesia : Jaka Tarub dan 7 Bidadari Di. DAN TUJAH BIDADARI / 1981; Dewi Sri atau Dewi Kayangan ini. Bidadari yang imut,lucu dan sangat anggun. 7 Bidadari trun dari kayangan. Februari 25, 2009 aidaulfa. Bidadari yang imut,lucu dan sangat. Jaka Tarub : “Siapa gadis- gadis itu? Apakah mungkin mereka.. Sudahlah aku ambil. Kita pulang. saja yu.”Nawang Ita : “ Iya nih, aku juga lapar, terus kulitku. Nawang Mayang : “Baiklah, lagipula hari sudah mulai. Mari kita pulang.”(Ketika mengambil selendang, Nawang Wulan terkejut karena. Nawang Wulan : “Selendangku, selendangku tidak ada kak.”(panik)Nawang Mayang : “Apa? Tadi kamu simpan dimana?”Nawang Wulan : “ Tadi aku simpan disini, aku yakin aku. Mayang.”Nawang Ita : “Coba kita cari lagi pelan- pelan. Mungkin tadi ada angin yang menerbangkannya.”Nawang Sari : “ Aku cari kesebelah sini kak.”(mencari- cari.)Nawang Mayang : “Aku tak menemukan apa- apa. Aku tidak akan. bisa pulang?”Nawang Ita: “Oh, hari sudah gelap, kita harus pergi. Nawang Wulan : “ Tapi bagaimana mungkin? Kalian akan. meninggalkanku disini?”Nawang Mayang: “ Kami tidak bisa berbuat apapun Wulan.”Nawang Sari : “ Kau terpaksa kami tinggalkan dik, tapi. I- phone ini. Benda ini bisa.
Khayangan.”Nawang Mayang : “ Sesampainya kami di Khayangan kami. Nawang Wulan : “ Tapi kak..”(sedih)Nawang Mayang : “ Kami pergi dulu.”(Ketiga kaka Nawang Wulan pun pergi.)Nawang Wulan : “Kakak.. Tuhan, apa yang harus aku lakukan. Aku tak mengenal tempat. Nawang Wulan menangis, Jaka tarub melihat apa yang. Kemudian ia mulai keluar dari semak- semak dan mulai berbicara pada. Nawang Wulan.)Jaka Tarub : “Ehm, Siapakah dirimu? Apa yang sedang. kamu lakukan di tengah hutan seperti ini sendirian?”Nawang Wulan : “ Siapa kamu? Jangan sakiti aku.”(menjauh.)Jaka Tarub : “Tenang, aku tidak akan menyakiti kamu. Tenanglah. aku disini berniat untuk membantumu apakah kau mau ikut pulang bersamaku? Jaka Tarub terus berusaha bersikap biasa karena. Nawang Wulan. Dan akhirnya merekapun. Jaka. Jaka Tarub : “Ibu, Jaka pulang”Ibu : “Iya Jaka, apakah kamu mendapatkan kayu. Jaka Tarub : “Iya bu, oh ya bu ada yang ingin Jaka. Nawang Wulan masuk)Ibu : “Siapa gerangan gadis cantik ini?”(tersenyum)Nawang Wulan : “Ibu, saya Nawang Wulan. Saya tersesat. disini.”Jaka Tarub : “Ibu, bolehkah ia tinggal dirumah kita? Ibu kenapa?”(panik)Jaka Tarub : “Ibu sedang sakit Wulan.”Ibu : “Tidak, ibu baik- bak saja ko.”Nawang Wulan : “Kalau ibu memang sakit, ibu tidak usah. Biar Wulan yang menjaga ibu. Ayo bu biar Wulan antar ibu ke. Setiap hari Nawang Wulan dan Jaka Tarub. Nawang Wulanpun merasa nyaman tinggal bersamanya. Namun. setiap hari juga kondisi ibu Jaka Tarub semakin parah, lalu Nawang Wulanpun. I- phone pemberian kakaknya itu untuk memanggil mereka. Nawang Wulan : “Kakak.. Kemudian angin mulai menghembus dan datanglah ke 3. Nawang Mayang : “Ada apa adikku?“Nawang Wulan : , ibunda Jaka Tarub sedang sakit parah. Nawang Sari : “Kami bisa saja menolongmu tapi sebagai gantinya. Nawang Wulan : “Apakah harus. Tapi aku tak bisa membiarkan ibu meninggal. Kami harus kembali ke Khayangan.”Nawang Wulan : “Iya ka, terimakasih atas. Sampaikan salamku untuk ayah dan bunda.”Nawang Sari : “Iya adikku, baik- baik disini.”Nawang Ita : “Dadah adik..”Nawang Wulan : “Sebaiknya aku simpan dulu disini. Tiba- tiba Jaka Tarub masuk.)Jaka Tarub : “Ah, panas sekali ini. Nah kebetulan ada air. Nawang Wulan : “Jakaaaa.. Dan kamu menghabiskannya?” (kesal)Jaka Tarub : “Apa? Lalu bagaimana?”Nawang Wulan : “Tidak tahu, ayo kita lihat ibumu.”Jaka Tarub : “Ibu.. Lalu merekapun memutuskan untuk menikah. Namun suatu hari. Nawang Wulan : “Kakang Jaka, aku sedang menanak nasi tolong. Jaka Tarub : “Baiklah akan kujaga.” (Namun Jaka Tarub penasaran.). Jaka Tarub : “Hah! Kau telah membuka kukusan ini. Iya benar ini. selendangku, apa kakang Jaka yang mengambilnya? Tapi kenapa ia pura – pura. Jaka Tarub tiba- tiba menghampiri Nawang Wulan.)Nawang Wulan : “Kakang, apakah kau yang mengambil selendangku. Mengapa kakang membohongi aku? Jawab aku!” (menangis)Jaka Tarub : “Ah selendang itu, tidak dengarkan dulu. Wulan.” (kaget)Nawang Wulan : “Kakang Jaka, aku mohon pamit ke Khayangan.” Jaka Tarub : “Nawang Wulan tunggu dulu, memang aku salah. Aku. mohon maaf.” Nawang Wulan : “Kau telah menipuku selama ini kakang, apa. Jaka tarub : “Aku mohon isteriku, tetaplah disini!”. Nawang Wulan: “Tidak kakang, aku akan tetap pergi, kehidupan. Dan hatiku sudah cukup sakit karena kebohonganmu.”Jaka tarub : “Oh Nawang Wulan, apa ini tidak bisa dibicarakan. Aku tau aku salah tapi tolong dengarkan aku, aku tak bisa hidup. Nawang Wulan : “Tidak kakang, kodratku adalah sebagai bidadari. Khayangan.“Jaka Tarub : “Jika kau pergi, berarti selama ini kau tidak. Nawang Wulan : “Aku pergi bukan karena tidak mencintaimu. Jaka Tarub : “ Aku bisa galau tanpamu isteriku.”Nawang Wulan : “Aku mohon kakang, relakan aku pergi, jagalah. Nawang Wulan pergi)Dengan hati teriris Jaka Tarub. Ia. menyesal telah berbohong pada isterinya yang begitu ia cintai. Demikianlah. kisah jaka Tarub dan Nawang Wulan. Kisah cinta yang tragis, cinta mereka tidak. Jaka Tarub pada. Nawang Wulan. Naskah ini merupakan hasil karya saya yang diberi inspirasi oleh teman- teman satu kelompok, Novi, Rizal, Diza, Stefany, Irma, dan Aisyah. Bidadari Perfume: Bidadari dari kayangan.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
September 2017
Categories |